1. Latar Belakang
Imunisasi sangat penting, namun kerap menimbulkan dilema bagi orang tua. Ada orang tua yang khawatir anak mereka akan terkena akibat sampingan yang menimbulkan masalah kesehatan lain. Kekhawatiran ini cukup beralasan mengingat berita yang muncul di media massa. Kasus Shinta Bella, misalnya. Anak berusia 9 tahun yang bersama orangtuanya bermukim di Jatimulya, Kecamatan Tambun Selatan, Bekasi, Propinsi Jawa Barat, tahun 2007, diberitakan lumpuh setelah diimunisasi. Padahal program Lima Imunisasi Dasar Lengkap (LIL) adalah program yang dicanangkan pemerintah untuk meningkatkan derajat kesehatan bayi di Indonesia. Oleh karena itu, kegiatan promosi kesehatan diperlukan untuk mengubah perilaku hidup masyarakat menjadi lebih sehat dengan berbagai kegiatan, metode dan tekniknya.
Media audiovisual adalah salah satu contoh bentuk media yang dinilai efektif dalam menyampaikan pesan dari iklan yang ditayangkan, karena alasan inilah kami memilih audiovisual sebagai bentuk media yang akan kami gunakan dalam upaya kami mempromosikan program Lima Imunisasi Dasar Lengkap (LIL). Program Lima Imunisasi Dasar Lengkap ini dianggap sangat penting sampai-sampai pemberian kekebalan pada anak-anak atau imunisasi standar ini diberikan secara gratis di Puskesmas dan pusat pelayanan kesehatan lainnya seperti posyandu. Imunisasi diberikan mulai dari bayi baru lahir (hepatitis B) sampai berumur 9 bulan (campak). LIL ini sendiri terdiri dari imunisasi HBV, BCG, DPT, Polio dan Campak.
2. Tujuan
Tujuan dari tulisan ini dalah untuk menganalisis sebuah iklan layanan masyarakat terkait pemberian 5 imunisasi dasar lengkap yang dibuat oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Analisis akan mencakup siapa target audiens yang tepat sesuai dengan isinya, serta analisa rencana penayangannya yang sesuai dengan target audiens tersebut. Adapun iklan yang dimaksud adalah sebagai berikut :
3. Pembahasan
3.1 Pemeran
Iklan ini diperankan oleh seorang bapak (30-an), seorang ibu (20-an akhir), seorang bayi di bawah 1 tahun, ibu lain (20-an) yang membawa bayi (sekitar 2 tahun), dan dokter Sukman Tulus Putra (Dokter Spesialis Anak).
read more...